Manajemen Program Pengendalian Diabetes Melitus di Kabupaten Penajem Paser Utara
SITUASI PENANGANAN DIABETES MELITUS DI TAHUN 2024
Silakan klik untuk melihat situasi penanganan diabetes melitus di tahun 2024
Beban Penyakit Diabetes Mellitus
Beban Penyakit Diabetes Melitus Kabupaten Penajem Paser Utara dibawah ini diukur menggunakan biaya klaim BPJS Kesehatan dari Tahun 2015-2022 dan data demografi penderita Diabetes Melitus dari Dinas Kesehatan Kabupaten Penajem Paser Utara Tahun 2024.
Klaim BPJS Kesehatan
Dibawah ini menunjukkan berbagai jenis beban klaim penyakit diabetes melitus dan komplikasi akibat diabetes mellitus, Silahkan klik.
Beban Penyakit Diabetes Melitus Kabupaten Kutai Kartanegara |
Beban Penyakit Diabetes Melitus Kabupaten Kutai Kartanegara dibawah ini diukur menggunakan biaya klaim BPJS Kesehatan dari Tahun 2015-2022 dan data demografi penderita Diabetes Melitus dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2024.
Klaim BPJS Kesehatan
Dibawah ini menunjukkan berbagai jenis beban klaim penyakit diabetes melitus dan komplikasi akibat diabetes mellitus,Silahkan klik.
Kegiatan Pencegahan di Masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara
Kegiatan pencegahan Diabetes Melitus (DM) di masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara beragam, melibatkan berbagai instansi dan lembaga. Upaya pencegahan ini mencakup sosialisasi dan edukasi tentang DM, skrining kesehatan, dan promosi gaya hidup sehat. Dinas Kesehatan, puskesmas, dan pemerintah desa aktif dalam melakukan skrining DM melalui kegiatan Posbindu, skrining di OPD, Lapas, dan acara-acara tertentu. Selain itu, promosi kesehatan spesifik untuk DM juga dilakukan melalui berbagai cara, seperti edukasi saat skrining, sosialisasi CERDIK, dan promosi pola hidup sehat. Beberapa instansi, seperti Puskesmas Muara Badak, juga mengintegrasikan promosi kesehatan ke dalam kegiatan sehari-hari seperti rapat dengan menyediakan makanan sehat. Tantangan dalam kegiatan pencegahan ini meliputi keengganan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan, keterbatasan alat, dan kurangnya kesadaran akan pentingnya deteksi dini.
Analisis Kebijakan
Kegiatan di Layanan Primer Kutai Kartanegara
Layanan primer di Kabupaten Kutai Kartanegara, terutama Puskesmas, menjadi garda terdepan dalam penanganan DM. Kegiatan meliputi skrining rutin, edukasi, dan pemantauan pasien. Puskesmas aktif melakukan Posbindu PTM, pemeriksaan kesehatan, dan edukasi prolanis. Beberapa Puskesmas juga memiliki program inovatif seperti "Bolu Panas" dan klub DM "Sehat Jaya". Selain itu, layanan primer juga memberikan konseling dan edukasi terkait pola makan sehat, aktivitas fisik, dan kepatuhan minum obat. Selain itu, terdapat klinik swasta seperti Klinik BOHC Muara Badak yang menyediakan layanan pemeriksaan dan edukasi terkait DM. Tantangan di tingkat ini meliputi kesulitan mengumpulkan pasien dalam satu kegiatan, kurangnya kepatuhan minum obat, dan kurangnya dukungan keluarga dalam pengobatan.
Analisis Kebijakan
Kegiatan di Layanan Sekunder Kabupaten Kutai Kartanegara
Layanan sekunder di Kabupaten Kutai Kartanegara belum terdefinisi dengan jelas dalam data. Namun, beberapa indikasi menunjukkan bahwa rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut, seperti rumah sakit, dilakukan jika diperlukan. Puskesmas berperan dalam memberikan rujukan dan perawatan lanjutan bagi pasien DM yang membutuhkan penanganan lebih spesifik. Beberapa Puskesmas juga melakukan home visit untuk memantau kondisi pasien. Tantangan di tingkat ini meliputi keterbatasan sumber daya, baik dari segi alat maupun tenaga kesehatan, serta kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya rujukan.
Analisis Kebijakan
Kegiatan di Layanan Tersier Kabupaten Kutai Kartanegara
Layanan tersier di Kabupaten Kutai Kartanegara, seperti rumah sakit rujukan, belum terdeskripsi secara jelas dalam data. Namun, beberapa Puskesmas menyebutkan adanya rujukan ke rumah sakit untuk penanganan komplikasi DM.
Analisis Kebijakan
Dukungan Pembiayaan kabupaten Kutai Kartanegara
Dukungan pembiayaan untuk program DM di Kabupaten Kutai Kartanegara berasal dari berbagai sumber, termasuk APBD, BOK, BLUD, APBDes, Dana Desa, dan CSR perusahaan. Anggaran ini digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti skrining, penyuluhan, pelatihan kader, pengadaan alat kesehatan, dan operasional program. Beberapa instansi melaporkan keterbatasan anggaran sebagai tantangan dalam pelaksanaan program DM.
Analisis Kebijakan
Dukungan Sumber Daya Manusia Kesehatan kabupaten Kutai Kartanegara
Dukungan sumber daya manusia (SDM) kesehatan dalam penanganan DM di Kabupaten Kutai Kartanegara melibatkan berbagai pihak, mulai dari dokter spesialis penyakit dalam, pengelola program PTM, perawat, bidan, hingga kader posbindu. Tenaga kesehatan ini berperan dalam melakukan skrining, pemeriksaan, edukasi, dan penanganan komplikasi DM. Beberapa instansi juga memiliki tenaga khusus seperti nutrisionis di Puskesmas Samboja. Namun, beberapa puskesmas melaporkan kekurangan tenaga kesehatan, terutama tenaga promkes, yang dapat menghambat efektivitas program.
Analisis Kebijakan
Dukungan Sistem Informasi dan Teknologi Kabupaten Kutai Kartanegara
Dukungan sistem informasi dan teknologi dalam penanganan DM di Kabupaten Kutai Kartanegara belum terdeskripsi secara jelas dalam data. Namun, beberapa instansi seperti Puskesmas melaporkan penggunaan ASIK PTM untuk pelaporan, media sosial dan aplikasi untuk edukasi dan pemantauan pasien DM. Tantangan yang dihadapi adalah keterbatasan sarana untuk media komunikasi dan kurangnya integrasi sistem informasi antar instansi.
Analisis Kebijakan
Dukungan Obat dan Logistik Kabupaten Kutai Kartanegara
Dukungan obat dan logistik untuk pengendalian DM di Kabupaten Kutai Kartanegara meliputi penyediaan obat-obatan, alat pemeriksaan gula darah, dan bahan habis pakai lainnya. Dukungan ini berasal dari Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan beberapa perusahaan. Tantangan dalam dukungan obat dan logistik meliputi ketersediaan obat dan alat kesehatan yang terbatas, dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan alat pemeriksaan gula darah mandiri.
Analisis Kebijakan
<< Kembali ke Gambar Rumah << Kembali ke Peta Provinsi
Beban Penyakit Diabetes Melitus Kabupaten Penajem Paser Utara |
Beban Penyakit Diabetes Mellitus
Beban Penyakit Diabetes Melitus Kabupaten Penajem Paser Utara dibawah ini diukur menggunakan biaya klaim BPJS Kesehatan dari Tahun 2015-2022 dan data demografi penderita Diabetes Melitus dari Dinas Kesehatan Kabupaten Penajem Paser Utara Tahun 2024.
Klaim BPJS Kesehatan
Dibawah ini menunjukkan berbagai jenis beban klaim penyakit diabetes melitus dan komplikasi akibat diabetes mellitus, Silahkan klik.
<< Kembali ke Gambar Rumah << Kembali ke Peta Provinsi
Kegiatan Pencegahan di Masyarakat Kabupaten Penajem Paser Utara |
a. Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara berperan aktif dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes melitus (DM) melalui program promosi kesehatan (promkes) dan aktivitas fisik seperti senam. Upaya ini didukung oleh berbagai fasilitas kesehatan lain di wilayah tersebut.
b. Klinik
Klinik di wilayah ini juga turut berpartisipasi dalam upaya pencegahan DM. Venus Health Klinik, misalnya, secara rutin melakukan pemeriksaan gula darah saat Medical Check Up (MCU) karyawan. Sementara itu, Klinik Cahaya Medika mengadakan kegiatan "Jumat Berkah" yang berfokus pada edukasi dan praktik pola hidup sehat untuk mempertahankan berat badan ideal.
c. Puskesmas
Puskesmas-puskesmas di Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi ujung tombak dalam pelayanan kesehatan primer, termasuk pencegahan dan pengelolaan DM. Puskesmas-puskesmas di Kabupaten Penajam Paser Utara berperan aktif dalam upaya pencegahan dan pengelolaan Diabetes Melitus (DM) melalui berbagai program dan kegiatan. Puskesmas Petung misalnya, gencar melaksanakan Car Free Day, Posyandu di kantor kelurahan/desa dan sekolah, serta sosialisasi CERDIK untuk mendorong masyarakat menerapkan gaya hidup sehat. UPT Puskesmas Gunung Intan fokus pada penyuluhan PHBS dan skrining PTM bagi stafnya, sedangkan Puskesmas Penajam dan UPT Puskesmas Sotek aktif melakukan skrining DM untuk deteksi dini.
UPT Puskesmas Semoi II tidak hanya mengadakan senam dan penyuluhan, tetapi juga bekerja sama dengan laboratorium untuk pemeriksaan lengkap dan edukasi hidup sehat dengan pola makan sehat. UPT Puskesmas Sepaku III memanfaatkan posbindu di desa-desa untuk promosi kesehatan dan pemeriksaan rutin bagi individu berisiko DM. Puskesmas Babulu menggiatkan GERMAS di desa-desa dan memasang baliho tentang DM untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
UPT Puskesmas Sepaku I aktif melakukan penyuluhan ke desa-desa dan skrining PTM bulanan bagi stafnya. Puskesmas Sebakung Jaya memberikan penyuluhan saat pemeriksaan posyandu lansia, PTM, dan remaja dengan fokus pada pengurangan konsumsi makanan/minuman manis. UPT Puskesmas Penajam melaksanakan program Prolanis dan PTM,serta mendorong aktivitas fisik melalui olahraga setiap hari Jumat.
<< Kembali ke Gambar Rumah << Kembali ke Peta Provinsi
Kegiatan di Layanan Primer Kabupaten Penajem Paser Utara |
a. Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara memegang peranan penting dalam upaya pencegahan komplikasi Diabetes Melitus (DM) di wilayah ini. Salah satu langkah proaktif yang diambil adalah penyelenggaraan program pemeriksaan gula darah rutin setiap 3 bulan sekali. Program ini bertujuan untuk mendeteksi dini potensi peningkatan kadar gula darah pada individu yang berisiko atau telah terdiagnosis DM. Dengan deteksi dini, intervensi medis dapat segera dilakukan, mencegah perkembangan penyakit ke tahap yang lebih serius dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang seperti penyakit jantung, stroke, dan kerusakan saraf.
b. Klinik
Klinik-klinik di Kabupaten Penajam Paser Utara juga turut berkontribusi secara signifikan dalam pencegahan komplikasi DM. Venus Health Klinik, misalnya, menyediakan layanan pemeriksaan gula darah yang mudah diakses oleh masyarakat,memungkinkan pemantauan kadar gula secara berkala. Sementara itu, Klinik Cahaya Medika mengambil pendekatan yang berbeda dengan fokus pada edukasi pasien. Melalui sesi konsultasi dan penyuluhan, klinik ini memberikan pemahaman mendalam kepada pasien mengenai pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan, termasuk minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter. Dengan demikian, klinik-klinik ini tidak hanya memberikan layanan medis, tetapi juga berperan sebagai mitra kesehatan yang memberdayakan pasien dalam mengelola kondisi DM mereka.
c. Puskesmas
Puskesmas-puskesmas di wilayah ini menjadi garda terdepan dalam pencegahan komplikasi DM melalui berbagai kegiatan yang komprehensif. Puskesmas Petung, misalnya, tidak hanya melakukan kontrol rutin terhadap pasien DM,tetapi juga menjalankan program CERDIK. Program ini mencakup cek kesehatan rutin, edukasi tentang pola hidup sehat,serta manajemen stres, yang semuanya merupakan faktor penting dalam mengontrol DM. UPT Puskesmas Gunung Intan secara khusus menekankan pentingnya mengurangi konsumsi gula melalui edukasi kepada masyarakat. Sementara itu,Puskesmas Penajam, UPT Puskesmas Semoi II, UPT Puskesmas Sepaku III, Puskesmas Babulu, UPT Puskesmas Sepaku I, UPT Puskesmas Sotek, dan UPT Puskesmas Penajam masing-masing menjalankan program kontrol gula darah, edukasi gizi, pemantauan kepatuhan pengobatan, penyuluhan, dan pengobatan rutin. Dengan pendekatan yang beragam dan terpadu ini, puskesmas-puskesmas di Kabupaten Penajam Paser Utara berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang holistik dan berkelanjutan bagi penderita DM, melindungi mereka dari komplikasi yang dapat mengancam jiwa.
<< Kembali ke Gambar Rumah << Kembali ke Peta Provinsi
Kegiatan di Layanan Sekunder Kabupaten Penajem Paser Utara |
a. Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara memainkan peran krusial dalam penanganan komplikasi Diabetes Melitus (DM). Upaya mereka mencakup penyediaan obat-obatan yang dibutuhkan oleh penderita DM, memastikan akses terhadap pengobatan yang memadai. Selain itu, Dinas Kesehatan juga aktif memberikan edukasi kepada pasien tentang pentingnya kepatuhan dalam mengkonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter, meningkatkan kesadaran akan manajemen mandiri penyakit. Tidak hanya itu, Dinas Kesehatan juga berkomitmen untuk memantau perkembangan kondisi pasien melalui pemeriksaan rutin, memungkinkan deteksi dini dan intervensi terhadap potensi komplikasi.
b. Klinik
Klinik-klinik di Kabupaten Penajam Paser Utara juga turut berkontribusi dalam penanganan komplikasi DM. Klinik Cahaya Medika memiliki fokus pada perawatan luka yang sering dialami oleh penderita DM, mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan. Sementara itu, Venus Health Klinik menyediakan layanan pemeriksaan gula darah secara rutin, memungkinkan pemantauan kadar gula yang efektif dan penyesuaian terapi jika diperlukan.
c. Puskesmas
Puskesmas-puskesmas di wilayah ini menjadi garda terdepan dalam penanganan komplikasi DM. Puskesmas Babulu secara konsisten melakukan cek gula darah berkala, memastikan kadar gula pasien terkontrol dengan baik. Puskesmas Penajam mengambil pendekatan holistik dengan memberikan informasi dan edukasi tentang perubahan gaya hidup yang penting bagi penderita DM, seperti pengaturan pola makan dan aktivitas fisik. Puskesmas Petung tidak hanya memberikan edukasi berkelanjutan, tetapi juga melibatkan keluarga pasien dalam proses perawatan, menekankan pentingnya dukungan sosial dalam manajemen DM.
UPT Puskesmas di wilayah ini juga berperan penting. UPT Puskesmas Penajam memiliki keahlian dalam penanganan ulkus diabetikum, luka yang sering terjadi pada penderita DM, dan melakukan rujukan ke rumah sakit jika diperlukan penanganan lebih lanjut. UPT Puskesmas Semoi II fokus pada perawatan pasien secara umum, memastikan kebutuhan medis mereka terpenuhi. UPT Puskesmas Sepaku I bertanggung jawab untuk merujuk pasien ke rumah sakit jika diperlukan penanganan spesialis. UPT Puskesmas Sepaku III bekerja sama dengan rumah sakit untuk memberikan terapi lanjutan dan perawatan luka ulkus diabetik. UPT Puskesmas Sotek juga menjalin kerja sama dengan rumah sakit terkait untuk memastikan penanganan komprehensif bagi pasien DM. Terakhir, UPT Puskesmas Gunung Intan melakukan rujukan ke rumah sakit dan kontrol penyakit dalam, menangani komplikasi DM yang lebih kompleks.
<< Kembali ke Gambar Rumah << Kembali ke Peta Provinsi
Kegiatan di Layanan Tersier Kabupaten Penajem Paser Utara |
Belum ada data
<< Kembali ke Gambar Rumah << Kembali ke Peta Provinsi
Dukungan Pembiayaan Kabupaten Penajem Paser Utara |
Dinas Kesehatan: Sumber dana untuk Dinas Kesehatan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Klinik: Tidak ada data sumber dana untuk klinik.
Puskesmas: Sumber dana untuk Puskesmas berasal dari beberapa sumber, yaitu Bantuan Operasional Kesehatan (BOK),Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ditambah BOK (APBD DAN BOK). Terdapat beberapa puskesmas yang tidak melaporkan sumber pendanaannya.
<< Kembali ke Gambar Rumah << Kembali ke Peta Provinsi
Dukungan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kabupaten Penajem Paser Utara |
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara:
- Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P): Mengkoordinasikan pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian DM, termasuk skrining, deteksi dini, dan edukasi masyarakat.
- Staf P2P: Melaksanakan kegiatan operasional program DM, seperti pengumpulan data, pemantauan kasus, dan evaluasi program.
- Ahli Gizi: Memberikan konsultasi gizi bagi pasien DM dan masyarakat umum, serta menyusun rencana diet yang sesuai.
Klinik dan Praktik Mandiri:
- Dokter Umum: Melakukan pemeriksaan awal, diagnosis, dan penanganan awal DM.
- Dokter Spesialis Penyakit Dalam: Memberikan penanganan lebih lanjut bagi pasien DM dengan komplikasi atau kondisi yang lebih kompleks.
- Perawat: Membantu dokter dalam pemeriksaan, memberikan edukasi kepada pasien, dan melakukan pemantauan kondisi pasien.
- Ahli Gizi: Memberikan konsultasi gizi dan menyusun rencana diet bagi pasien DM.
Puskesmas:
- Dokter Umum: Melakukan pemeriksaan awal, diagnosis, dan penanganan awal DM.
- Perawat: Membantu dokter dalam pemeriksaan, memberikan edukasi kepada pasien, dan melakukan pemantauan kondisi pasien.
- Bidan: Melakukan skrining DM pada ibu hamil dan memberikan edukasi mengenai pencegahan DM gestasional.
- Ahli Gizi: Memberikan konsultasi gizi dan menyusun rencana diet bagi pasien DM.
- Promotor Kesehatan: Melakukan penyuluhan kesehatan mengenai DM kepada masyarakat, termasuk faktor risiko, gejala, pencegahan, dan penanganan.
<< Kembali ke Gambar Rumah << Kembali ke Peta Provinsi
Dukungan Sistem Informasi dan Teknologi Kabupaten Penajem Paser Utara |
SIPTM
SIPTM adalah sistem informasi yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk memfasilitasi pencatatan dan pelaporan data kesehatan di puskesmas. Dalam konteks pengelolaan DM, SIPTM digunakan untuk:
- Pencatatan Data Pasien DM: SIPTM memungkinkan pencatatan data pasien DM secara lengkap, mulai dari identitas, riwayat penyakit, hasil pemeriksaan, pengobatan, hingga rencana tindak lanjut. Data ini tersimpan secara digital dan dapat diakses oleh tenaga kesehatan di puskesmas.
- Pemantauan dan Evaluasi Program DM: SIPTM menyediakan laporan berkala mengenai jumlah pasien DM, jenis pengobatan, hasil pemeriksaan, dan indikator lainnya. Laporan ini dapat digunakan oleh pengelola program DM di puskesmas untuk memantau perkembangan program, mengidentifikasi masalah, dan melakukan evaluasi.
- Pelaporan ke Dinas Kesehatan: Data pasien DM yang tercatat di SIPTM dapat dikirimkan secara online ke Dinas Kesehatan Kabupaten PPU. Hal ini memudahkan Dinas Kesehatan dalam melakukan pemantauan dan evaluasi program DM di seluruh wilayah kabupaten.
<< Kembali ke Gambar Rumah << Kembali ke Peta Provinsi
Dukungan Obat dan Logistik Kabupaten Penajem Paser Utara |
Penanganan Diabetes Melitus (DM) di Penajam Paser Utara didukung oleh berbagai obat dan alat kesehatan. Obat oral dan suntikan diberikan untuk DM tipe 1 dan DM tipe 2 yang tidak terkontrol. Alat kesehatan seperti glukometer, jarum lancet, strip pengukur, pompa insulin, dan continuous glucose monitoring (CGM) membantu pasien memantau dan mengelola kadar gula darah. Obat dan alkes ini tersedia di fasilitas kesehatan di PPU, dan pemerintah daerah menyediakan obat gratis atau bersubsidi melalui JKN. Penting untuk menggunakan obat dan alkes sesuai anjuran dokter dan menerapkan gaya hidup sehat untuk pengelolaan DM yang optimal.
Leadership & Governance
Dalam Pengembangan
Analisis Situasi di Tahun 2024 ( Konten ini masih berkembang hingga Oktober 2024 )
Perencanaan Bersama
Terkait perencanaan bersama, beberapa instansi seperti Puskesmas Babulu dan Puskesmas Penajam telah memiliki atau pernah memiliki perencanaan bersama. Namun, beberapa instansi lain seperti Dinas Kesehatan dan UPT Puskesmas Sepaku III, masih dalam tahap belum atau sedang menyusun perencanaan.
Anggaran Khusus DM
Hampir semua instansi yang disebutkan memiliki anggaran khusus untuk DM, seperti Dinas Kesehatan, Puskesmas Babulu, dan Puskesmas Penajam. Namun, detail mengenai anggaran ini tidak dijelaskan lebih lanjut.
Gerakan Sosial DM
Beberapa instansi telah memiliki gerakan sosial DM, seperti Puskesmas Babulu dengan skrining DM dan Puskesmas Penajam UPT dengan penyuluhan kesehatan tentang DM. Namun, beberapa instansi lain seperti Dinas Kesehatan dan Puskesmas Penajam belum memiliki gerakan sosial DM.
Pemimpin gerakan sosial DM
Sebagian besar instansi memiliki pemimpin untuk gerakan sosial DM, seperti Puskesmas Babulu dengan Kepala Dinas sebagai pemimpin dan Puskesmas Jaya Sebakung dengan Ayunita Widian,S.Kep. sebagai pemimpin. Namun, beberapa instansi seperti Puskesmas Penajam dan UPT Puskesmas Gunung Intan tidak menyebutkan pemimpin untuk gerakan sosial DM.
Isu-Isu Kebijakan Tahun 2024
Akan dibahas di bulan Oktober 2024
Rekomendasi
Pengembangan Kepemimpinan dalam Diabetes Melitus
dalam pengembangan
Penulis | : | Faisal Mansur, MPH |
Arahan | : | Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD |
PJ Dinas Kesehatan Kab. Penajem Paser Utara | : | Nur Annisa |
Pengembangan website | : | Lilik Haryanto |
Silakan Berdiskusi pada Kolom di bawah |