Manajemen Program Pengendalian Diabetes Melitus di Kota Samarinda
SITUASI PENANGANAN DIABETES MELITUS DI TAHUN 2024
Silakan klik untuk melihat situasi penanganan diabetes melitus di tahun 2024
Beban Penyakit Diabetes Mellitus
Beban Penyakit Diabetes Melitus Kota Samarinda dibawah ini diukur menggunakan biaya klaim BPJS Kesehatan dari Tahun 2015-2022 dan data demografi penderita Diabetes Melitus dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2024.
Klaim BPJS Kesehatan
Dibawah ini menunjukkan berbagai jenis beban klaim penyakit diabetes melitus dan komplikasi akibat diabetes mellitus, Silahkan klik.
Klaim Stroke akibat Diabetes Melitus
dalam pengembangan
Leadership & Governance
Dalam Pengembangan
Analisis Situasi di Tahun 2024 ( Konten ini masih berkembang hingga Oktober 2024 )
Untuk mengurangi beban penyakit diabetes melitus di Kota Samarinda, ada berbagai hal penting yang dibahas dalam situasi saat ini antara lain:
a. Perencanaan Bersama Terkait Diabetes Melitus
Di Kota Samarinda, pemimpin-pemimpin gerakan sosial seperti Dinas Kesehatan dan PT. Indomining menunjukkan komitmen kuat dalam pengendalian diabetes melitus melalui perumusan kebijakan, pengembangan program, dan evaluasi terstruktur. Kontribusi aktif PT. Indomining dengan implementasi program di daerah ini menjadi contoh nyata dalam mendukung upaya pencegahan dan penanganan penyakit tersebut.
Selain itu, perusahaan lain seperti perusahaan tanpa nama turut berperan dalam menyusun strategi dan anggaran untuk pengendalian diabetes melitus, menunjukkan keseriusan mereka terhadap kesehatan masyarakat. Puskesmas di berbagai wilayah Kota Samarinda, seperti Puskesmas Palaran dan Sungai Kapih, juga turut serta aktif dalam program-program pencegahan yang terintegrasi dalam Rencana Kerja Anggaran mereka, mencerminkan kolaborasi yang efektif antara pemerintah daerah, perusahaan, dan puskesmas dalam menangani masalah kesehatan publik yang krusial ini.
b. Anggaran Khusus untuk Pengendalian Diabetes Melitus
Pada tahun 2024, Dinas Kesehatan Kota Samarinda dan sejumlah puskesmas di wilayahnya mengalokasikan anggaran dari APBD dan BOK untuk program pengendalian diabetes melitus. Puskesmas yang telah mengonfirmasi alokasi anggaran ini mencakup Puskesmas Palaran, Sungai Kapih, Sei Siring, Karang Asam, Lempake, Air Putih, dan lainnya, yang akan digunakan untuk pemeriksaan, skrining, edukasi, dan konseling bagi penderita diabetes melitus.
Perusahaan swasta seperti PT. Indomining juga ikut berkontribusi dengan menyediakan anggaran khusus untuk pengendalian diabetes melitus. Partisipasi aktif dari berbagai pihak ini mencerminkan komitmen yang kuat dalam upaya pengendalian diabetes melitus di Kota Samarinda, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes dan mencegah peningkatan kasus baru.
c. Kegiatan Gerakan Sosial untuk Pengendalian Diabetes Melitus
Dinas Kesehatan Kota Samarinda secara aktif mengadakan program untuk pengendalian diabetes melitus, termasuk screening massal, pengecekan lab HbA1c, dan rontgen berjalan. Puskesmas di wilayah seperti Palaran, Sungai Kapih, dan Karang Asam melaksanakan kegiatan rutin bulanan seperti skrining PTM, Prolanis, senam Prolanis, edukasi diabetes, dan rontgen TB DM untuk mendeteksi dini dan memberikan edukasi berkelanjutan kepada masyarakat.
Perusahaan seperti PT. Indomining dan perusahaan tanpa nama turut berperan dalam gerakan sosial pengendalian diabetes melitus dengan mengadakan penyuluhan dan kampanye gaya hidup sehat. Mereka juga memasang poster edukatif di lingkungan perusahaan untuk meningkatkan kesadaran karyawan akan pentingnya pencegahan diabetes. Program-program ini menunjukkan kolaborasi antara sektor kesehatan dan swasta dalam pengendalian diabetes melitus di masyarakat.
d. Pemimpin Gerakan Sosial dalam Pengendalian Diabetes Melitus
Pemimpin gerakan sosial dalam pengendalian diabetes melitus di Kota Samarinda aktif mengkoordinasikan upaya pencegahan dan penanganan diabetes di masyarakat. Kepala Dinas Kesehatan Kota dan Ketua Tim Kerja memimpin inisiatif ini, sementara berbagai puskesmas seperti Puskesmas Palaran dengan dr. Setyo Nugroho dan Ernina, A.Md. Kep, serta Puskesmas Sungai Kapih dengan Rusiah Dewi turut berperan penting dalam program diabetes melitus. Dukungan juga datang dari Puskesmas Remaja dengan dr. Siti Mardiah Thahir dan Febry Sinarmaya Sari, S.Amd.Kep yang menjadi pemimpin utama program DM.
Perusahaan seperti PT. Indomining turut mendukung program pengendalian diabetes melalui kerja sama dengan tim medis mereka. Puskesmas lainnya seperti Puskesmas Air Putih yang dipimpin drg. Zheditya Agu Syawalia dan Puskesmas Makroman dengan Sandra Annisa, S. Farm. Apt serta Elfira Trifena N, Amd. Kep menunjukkan komitmen tinggi dalam pengendalian diabetes. Puskesmas Lempake dengan dr. Misbahuddin Hasan dan Cincia Litad Agreni, S.Tr.Kep, serta Puskesmas Karang Asam dengan dr. Ranirosanti dan Ramadani HS juga aktif mendukung gerakan ini. Kolaborasi yang kuat antara pemimpin kesehatan, perusahaan, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas diabetes.
Isu-Isu Kebijakan Tahun 2024
Akan dibahas di bulan Oktober 2024
Rekomendasi
Pengembangan Kepemimpinan dalam Diabetes Melitus
dalam pengembangan
Penulis | : | Agus Salim, MPH |
Arahan | : | Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD |
PJ Dinas Kesehatan Kota Samarinda | : | Erlina |
Pengembangan website | : | Lilik Haryanto |
Silakan Berdiskusi pada Kolom di bawah |