• Beranda
  • Kegiatan Tahun 2024
  • Informasi untuk Masyarakat
  • Arsip
    • Reportase Kegiatan
    • Berita
  • << Kembali ke Peta Indonesia
  • Beranda
  • Kegiatan Tahun 2024
  • Informasi untuk Masyarakat
  • Arsip
    • Reportase Kegiatan
    • Berita
  • << Kembali ke Peta Indonesia
01Aug

Identifikasi Masalah dan Rencana Tindak Lanjut Hasil Survey Pengendalian DM di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur

Written by DM Kalimantan Timur. Posted in Agenda Mendatang

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

Program Penanganan Diabetes Melitus di Provinsi Kalimantan Timur dengan Pendekatan Transformasi Kesehatan 

Kegiatan:

Identifikasi Masalah dan Rencana Tindak Lanjut Hasil Survey Pengendalian DM di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Barat

Provinsi Kalimantan Timur

Klik: https://kaltimprov.diabetes-indonesia.net/

 

 

Icon-pengantar A. Latar Belakang

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang prevalensinya terus meningkat secara global dan di Indonesia, termasuk di Provinsi Kalimantan Timur. Peningkatan ini dipengaruhi oleh gaya hidup tidak sehat, obesitas, dan faktor genetik  (Mihardja, et al. 2014). Prevalensi DM di Kalimantan Timur adalah yang tertinggi ketiga di Indonesia, dengan peningkatan yang signifikan pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2018 (Survei Kesehatan Indonesia, 2023; Riskesdas 2018).

Analisis data BPJS Kesehatan dari tahun 2018 hingga 2022 menunjukkan peningkatan kunjungan dan jumlah pasien yang terdiagnosis prediabetes (kode R73) dan diabetes mellitus tipe II (kode E11.9). Sebagian besar pasien adalah perempuan dan berada dalam rentang usia produktif (15-59 tahun). Pasien dengan komplikasi memiliki jumlah kunjungan yang lebih tinggi daripada pasien tanpa komplikasi, dan diperkirakan jumlah kunjungan ini akan terus meningkat di masa mendatang (BPJS Kesehatan, 2024).

Dampak ekonomi DM juga signifikan, terutama terkait biaya klaim layanan kesehatan. Data BPJS Kesehatan menunjukkan peningkatan biaya klaim untuk layanan DM di fasilitas kesehatan tingkat lanjut di Kalimantan Timur dari tahun 2015 hingga 2019. Beban biaya pelayanan kesehatan di FKRTL selama 5 tahun untuk kasus DMT2 mencapai Rp8,8 triliun, dengan 66% untuk komplikasi dan 33% untuk non-komplikasi. (Data Sample 1% BPJS Kesehatan, 2023; BPJS Kesehatan, 2024).

Survei program dan kegiatan penanganan DM di kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Timur telah dilaksanakan untuk mengevaluasi efektivitas implementasi pendekatan Transformasi Kesehatan dalam penanganan DM. Hasil survei ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai kendala, tantangan, serta keberhasilan yang telah dicapai dalam upaya pencegahan dan pengendalian DM di tingkat kabupaten/kota.

B. Tujuan

  1. Mendalami hasil survei program dan kegiatan penanganan DM di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Barat dengan pendekatan Transformasi Kesehatan.
  2. Mengidentifikasi kendala dan tantangan yang dihadapi dalam implementasi program dan kegiatan penanganan DM di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Barat
  3. Merumuskan rekomendasi tindak lanjut kegiatan penanganan DM, khususnya para pelaku di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Barat dengan pendekatan Transformasi Kesehatan.

C. Luaran

Luaran yang diharapkan dari diskusi ini adalah laporan hasil diskusi yang berisi analisis mendalam mengenai hasil survei, kendala, tantangan, serta rekomendasi tindak lanjut untuk kegiatan penanganan DM di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Barat dengan pendekatan Transformasi Kesehatan.

D. Manfaat

  1. Meningkatkan pemahaman pemangku kepentingan mengenai hasil survei program dan kegiatan penanganan DM di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Barat dengan pendekatan Transformasi Kesehatan.
  2. Teridentifikasinya kendala dan tantangan yang dihadapi dalam implementasi program dan kegiatan penanganan DM di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Barat..
E. Jadwal

Pertemuan ini akan dilaksanakan pada

Hari                      : Kamis, 1 Agustus 2024

Waktu                  : 09.00-11.00 WIB

Tempat                : Online Meeting

Link                      :  https://us02web.zoom.us/j/89865897102?pwd=bSEb4p0pB9RpvO2sekdFLySbVa9Bgu.1

Meeting ID           : 898 6589 7102

Passcode             : 112981

F. Rincian kegiatan

Jadwal Kegiatan Narasumber
09.00 – 09.05 WIB Pengantar Moderator
09.05 – 09.20 WIB –       Pengenalan Website Diabetes Melitus Kalimantan Timur dan Kabupaten/Kota –       Identifikasi Masalah Program Kegiatan DM di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Barat dengan Pendekatan Transformasi Kesehatan –       Rencana tindak lanjut survei Program dan Kegiatan Diabetes Melitus pada pelaku-pelaku di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Barat   Candra, MPH
09.20 – 10.50 WIB Diskusi 1.   PJ Program DM di Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara  (45’) 2.   PJ Program DM di Dinas Kesehatan Kutai Barat (45’)
10.50 – 11.00 WIB Penutup Moderator

 

Susunan Tim Pendamping
  1. Pembina         : Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD
  2. Anggota Tim  : Faisal Mansur, Agus Salim, Candra
  3. Manajer           : Yoga Prajanta
  • Continue Reading
16Jul

Program Penanganan Diabetes Melitus di Provinsi Kalimantan Timur dengan Pendekatan Transformasi Kesehatan

Written by DM Kalimantan Timur. Posted in Agenda Mendatang

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

Program Penanganan Diabetes Melitus di Provinsi Kalimantan Timur dengan Pendekatan Transformasi Kesehatan 

Kegiatan:

Penyusunan Website Pengendalian DM di Kalimantan Timur

Klik: https://kaltimprov.diabetes-indonesia.net/

 

Icon-pengantar A. Latar Belakang

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang prevalensinya terus meningkat secara global dan di Indonesia, termasuk di Provinsi Kalimantan Timur. Peningkatan ini dipengaruhi oleh gaya hidup tidak sehat, obesitas, dan faktor genetik  (Mihardja, et al. 2014). Prevalensi DM di Kalimantan Timur adalah yang tertinggi ketiga di Indonesia, dengan peningkatan yang signifikan pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2018 (Survei Kesehatan Indonesia, 2023; Riskesdas 2018).

Analisis data BPJS Kesehatan dari tahun 2018 hingga 2022 menunjukkan peningkatan kunjungan dan jumlah pasien yang terdiagnosis prediabetes (kode R73) dan diabetes mellitus tipe II (kode E11.9). Sebagian besar pasien adalah perempuan dan berada dalam rentang usia produktif (15-59 tahun). Pasien dengan komplikasi memiliki jumlah kunjungan yang lebih tinggi daripada pasien tanpa komplikasi, dan diperkirakan jumlah kunjungan ini akan terus meningkat di masa mendatang (BPJS Kesehatan, 2024).

Dampak ekonomi DM juga signifikan, terutama terkait biaya klaim layanan kesehatan. Data BPJS Kesehatan menunjukkan peningkatan biaya klaim untuk layanan DM di fasilitas kesehatan tingkat lanjut di Kalimantan Timur dari tahun 2015 hingga 2019. Beban biaya pelayanan kesehatan di FKRTL selama 5 tahun untuk kasus DMT2 mencapai Rp8,8 triliun, dengan 66% untuk komplikasi dan 33% untuk non-komplikasi. (Data Sample 1% BPJS Kesehatan, 2023; BPJS Kesehatan, 2024).

Untuk mengatasi masalah DM di Kalimantan Timur, diperlukan intervensi dalam sistem kesehatan, termasuk penguatan sub-sistem kesehatan dan peningkatan koordinasi antara berbagai pihak terkait. Dinas Kesehatan perlu berperan lebih aktif dalam mengkoordinasikan program pencegahan dan pengendalian DM dengan melibatkan BPJS Kesehatan dan kelompok masyarakat. Kolaborasi dan koordinasi yang baik sangat penting dalam upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan DM di Kalimantan Timur.

B. Tujuan Pendampingan

  1. Tujuan akhir:

    Mengurangi beban masyarakat terkait dengan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh DM. Pengukuran beban adalah dengan melihat jumlah dan dinamika pasien yang terkena DM di data rutin BPJS.

  2. Tujuan antara:

    Mendampingi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dan berbagai pihak yang terlibat  untuk:

    1. Merencanakan kegiatan DM yang didanai dari berbagai sumber;
    2. Pelaksanaan program di titik-titik tertentu;
    3. Monitoring kegiatan pelaksanaan.

C. Luaran

Luaran dari pendampingan ini adalah:

  • Tersusunnya dokumen rencana program penanganan dan pencegahan Diabetes Melitus dari berbagai pihak di Provinsi Kalimantan Timur yang akan menjadi dasar untuk program di tahun 2025.
  • Tersusunnya website Program Pengendalian DM di Kalimantan Timur dengan menggunakan teknologi digital.

D. Manfaat

  1. Bagi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur:

    Mampu memimpin dan mengkoordinasi berbagai usaha pencegahan dan pengendalian DM dengan berbagai pihak dan berbagai sumber dana dengan pendekatan transformasi kesehatan.

  2. Bagi masyarakat:

    Menurunnya penderita DM dan penderita penyakit akibat komplikasi DM.

E. Jadwal

Pertemuan ini akan dilaksanakan pada

Hari                      : Senin, 22 Juli 2024

Waktu                  : 09.00-12.00 WIB

Tempat                : Online Meeting

 

F. Rincian kegiatan

Jadwal Kegiatan Narasumber
09.00 – 09.10 WIB Pengantar Moderator
   

Pembukaan Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kaltim

Video

Dr.dr.H Jaya Mualimin, Sp.Kj, M.Kes, MARS.

09.10 – 09.30 WIB Pengenalan Website Diabetes Mellitus Kalimantan Timur
  • Penggunaan prinsip Evidence Based/Informed Policy.
  • Beban Penyakit
  • Situasi kegiatan di tahun 2024 dengan menggunakan pendekatan Transformasi Kebijakan Kesehatan.
  • Rencana Kegiatan berikutnya sampai bulan Oktober 2024: Isu-isu kebijakan dan Rencana Kegiatan di tahun 2025.
  • Rencana penyusunan Annual Report DM.
  • Masukan-masukan

Materi Video

Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD
09.30 – 09.50 WIB Hasil Survey Program Diabetes Mellitus 10 Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur.

Materi Video

Candra, MPH
09.50 – 11.50 WIB Pembahasan
  1. Direktorat Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan

    Video

  2. Dr. dr. Mahlil Ruby, M.Kes (Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPJS Kesehatan)

    Video

  3. Dr. dr. H Jaya Mualimin, Sp.Kj, M.Kes, MARS (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur)

    Video

11.50 – 12.00 WIB Penutup Moderator

 

Susunan Tim Pendamping
  1. Pembina         : Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD
  2. Anggota Tim  : Faisal Mansur, Agus Salim, Candra
  3. Manajer           : Yoga Prajanta
  • Continue Reading
24Jun

WORKSHOP PERENCANAAN PROGRAM KESEHATAN: KASUS PROGRAM PENGENDALIAN DIABETES MELITUS

Written by DM Kalimantan Timur. Posted in Agenda Mendatang

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

WORKSHOP

PERENCANAAN PROGRAM KESEHATAN:

KASUS PROGRAM PENGENDALIAN DIABETES MELITUS

Rabu – Kamis | 26 – 27 Juni 2024 

Icon-pengantar A. Pengantar

Perencanaan program kesehatan adalah fondasi dalam menciptakan solusi efektif untuk masalah kesehatan masyarakat. Melalui perencanaan yang cermat, program kesehatan dapat dirancang secara terperinci untuk mengatasi kebutuhan yang belum terpenuhi dan memecahkan masalah kompleks yang dihadapi populasi. Tanpa perencanaan yang matang, program kesehatan berisiko menjadi tidak fokus, tidak efisien, dan gagal mencapai hasil yang diharapkan. Keterbatasan sumber daya dan pendanaan menjadi tantangan nyata yang harus diantisipasi dalam perencanaan, memastikan program tetap berjalan optimal dan berdampak positif.

Selain itu, perencanaan program kesehatan harus adaptif terhadap berbagai setting layanan. Kondisi geografis, demografis, dan sosial yang beragam menuntut fleksibilitas dalam desain program agar sesuai dengan karakteristik masing-masing wilayah dan populasi. Paket layanan yang adekuat dan manajemen yang efektif juga menjadi kunci keberhasilan program. Dengan komponen layanan yang jelas dan manajemen yang profesional, program kesehatan dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat dan mencapai hasil yang optimal.

Urgensi perencanaan program kesehatan yang komprehensif semakin nyata ketika berhadapan dengan masalah kesehatan kompleks seperti Diabetes Mellitus (DM). DM bukan hanya penyakit individu, melainkan masalah kesehatan masyarakat yang berdampak luas pada kualitas hidup dan beban ekonomi. Jumlah penderita DM yang terus meningkat menuntut perhatian serius dan solusi yang efektif. Kompleksitas DM, yang dipengaruhi oleh faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan, memerlukan program penanggulangan yang mencakup berbagai aspek, mulai dari pencegahan hingga manajemen jangka panjang.

Dalam pelayanan DM, sejak kegiatan promotif, preventif sampai kuratif dan rehabilatitif  banyak pihak yang melakukan kegiatannya antara lain DInas Kesehatan Propinsi/Kab/Kota, BPJS. RS pemerintah dan swasta, Puskesmas, LSM-LSM, sampai ke perguruan tinggi. Dalam studi awal di kota Balikpapan, berbagai pelaku ini tidak pernah melakukan perencanaan bersama. Setiap lembaga melakukan perencanaan sendiri-sendiri, tanpa terkorrdinasi, Dengan demikian pelaksanaan juga terpisah-pisah kurang terintegrasi, dan tidak ada laporan bersama.

Provinsi Kalimantan Timur, dengan prevalensi diabetes melitus tertinggi ketiga di Indonesia, menjadi pusat perhatian dalam upaya pengendalian penyakit ini. Peningkatan prevalensi di semua kelompok usia, terutama lanjut usia, menuntut strategi pencegahan dan pengelolaan yang lebih efektif. Melalui workshop ini, diharapkan dapat tercipta pemahaman mendalam tentang situasi diabetes melitus di Kalimantan Timur, serta terumuskannya strategi perencanaan program yang inovatif, adaptif terhadap kondisi lokal, dan berdampak signifikan pada kesehatan masyarakat.

Icon-pengantar B. Tujuan Workshop

Workshop ini merupakan pembelajaran organisasi untuk mengatasi masalah DM di sebuah Propinsi. Peserta WS adalah berbagai lembaga yang terkait DM dan berusaha untuk mencapai tujuan bersama dengan cara memperbaiki sistem perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasinya.

Setelah mengikuti workshop ini, peserta dari berbagai organisasi (pemerintah dan swasta)  mampu menyusun rencana implementasi program Diabetes Melitus yang komprehensif dan terintegrasi.

Icon-pengantar C. Kompetensi

Setelah mengikuti workshop ini, peserta mampu:

  1. Memahami model logika program dan penguatan sistem kesehatan berdasarkan kebijakan Transformasi Kesehatan dan UU no 17 tahun 2023 tentang Kesehatan. dengan studi kasus Diabetes Melitus (DM).
  2. Mengevaluasi program pengendalian DM dari aspek Perencanaan, dan menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program.
  3. Mengembangkan program pengendalian DM sesuai kebutuhan dan wewenang DinKes Propinsi dan Kabupaten/Kota.
  4. Memilih paket layanan dan mode pengiriman yang tepat untuk program pengendalian DM sesuai kebutuhan spesifik populasi.
  5. Membangun ekosistem pendukung program pengendalian DM yang komprehensif, termasuk sistem rujukan, pemantauan, pendanaan, pengembangan SDM, dan evaluasi.
  6. Memahami struktur dan fungsi organisasi pelaksanaan program pegendalian Diabetes Melitus

Icon-pengantar D. Metode

Metode workshop dilaksanakan secara Hybrid

Icon-pengantar E. Target Peserta

Workshop ini bertujuan meningkatkan kinerja ekosistem pelayanan kesehatan  DM di Kalimantan Timur. Oleh karena itu akan diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, penyedia layanan kesehatan, organisasi masyarakat, dan pasien Diabetes Melitus, untuk mencapai tujuan program kesehatan yang telah ditetapkan.

Para peserta ini berasal dari berbagai instansi pemerintah dan swasta, antara lain:

Pemerintah/Regulator:

  1. Kemenkes
  2. Pemerintah Daerah: DinKes Propinsi dan DInkes Kab/kota.

Operator

  1. RS Pemerintah
  2. RSSwasta

Penyandang dana

  1. BPJS Kesehatan
  2. Askes Komersial

LSM

  1. Persadia
  2. Perkeni

Akademisi

  1. Perguruan Tinggi
  2. Poltekkes
  3. Mahasiswa

Pelatihan ini bersifat transdisiplin yang melibatkan banyak profesi, antara lain: Dokter, Dokter Umum, Perawat, Bidan, Nutrisionis, Tenaga Kesehatan Masyarakat, Tenaga Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, sampai Tenaga Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan.

Materi Workshop dapat dipergunakan untuk peningkatan Praktek Pelayanan sehingga peserta yang mengikuti ujian dan lulus dapat memperoleh SKP dari Kemenkes sebanyak 4 SKP.

Icon-pengantar F. Tanggal Pelaksanaan

Pelatihan ini akan dilaksanakan pada tanggal: Rabu-Kamis, 26-27 Juni 2024 secara hybrid

Icon-pengantar G. Jadwal

Waktu Kegiatan
Hari 0

Selasa, 25 Juni 2024

Persiapan:

Video:

  1. Memaparkan mengenai Kursus. 

    Materi  Video

  2. Pendekatan Sistem dalam Kebijakan Transformasi Kesehatan dan UU no 17 tahun 2023 tentang Kesehatan.

Materi-materi pendahuluan, melalui Video.

    1. Sistem Kesehatan, Reformasi Kesehatan, dan UU Kesehatan: Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D

      Materi Video

    2. Pembiayaan kesehatan, Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Kinerja: Muhamad Faozi Kurniawan, S.E., MPH

      Materi Video

    3. Update Tatalaksana Diabetes Melitus untuk Dokter Puskesmas
      Materi Video
Hari 1

Rabu, 26 Juni 2024
19.00- 22.00 WIB

Pembukaan
Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kaltim: Dr.dr.H Jaya Mualimin, Sp.Kj, M.Kes, MARS.

Video

Diskusi Pengantar
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D

Video

A. Pengantar
Pendekaatan Sistem dalam Perencanaan dan Pengelolaan DM

Materi Video

Hari 2

Kamis, 27 Juni 2024
08.00-12.00 WIB

B. Memetakan Kegiatan DM secara komprehensif:

  • Apa kebijakan DM yang inovatif?
  • Sasaran Program termasuk penderita DM, pre-DM, komplikasi, dan masyarakat sehat
  • Paket Layanan Program kesehatan

Materi  Video

C. Perencanaan Program Kesehatan

  • Memetakan Service Point dan System support dalam Program kesehatan (Kasus DM)
  • Perencanaan Program dan Anggaran secara terkoordinasi

Materi  Video

D. Penutup

  • Kepemimpinan untuk Perencanaan Terpadu
  • Laporan Tahunan

Materi  Video

Icon-pengantar H. Registrasi dan Biaya

  • Biaya Pelatihan secara Online Zoom:

    Ditanggung oleh Propinsi Kaltim

  • Link pendaftaran: http://bit.ly/Health_Program1 

Icon-pengantar I. Jumlah SKP dari Pelataran Sehat Kementerian Kesehatan

Jumlah total SKP sebnyak  4 SKP.

Peserta akan mendapatkan SKP setelah mendaftar di LMS Kemenkes pada link: bit.ly/lms-perencanaankesehatan dan setelah mengikuti ujian.

Icon-pengantar J. Mekanisme Ujian Online

Ujian online akan dilaksanakan di platform LMS Plataran Sehat pada tanggal 1 - 12 Juli 2024 bisa diakses secara mandiri (dari lokasi masing-masing) dengan metode Computer Based Test (CBT).

Langkah-langkah mengikuti ujian online sebagai berikut:

  1. Peserta dapat memilih waktu kapanpun untuk mengerjakan ujian selama tanggal penyelenggaraan ujian dan link ujian akan terbuka selama 24 jam
  2. Bagi bapak ibu yang belum mempunyai akun LMS Plataran Sehat wajib membuat akun terlebih dahulu. Tata cara pembuatan dan penggunaan akun LMS dapat dipelajari melalui link berikut: http://ugm.id/panduanLMS
  3. Setelah memiliki akun LMS, silahkan buka akun lms masing-masing kemudian cari pembelajaran workshop Perencanaan Program Kesehatan: bit.ly/lms-perencanaankesehatan, lalu minta akses
  4. Jika sudah terverifikasi dan mendapat akses pembelajaran silahkan ikuti langkah-langkah pembelajaran sesuai urutannya hingga sampai modul “posttest”
  5. Hasil ujian dan status lulus akan keluar setelah peserta mengerjakan semua soal ujian
  6. Bagi peserta yang dinyatakan belum lulus ujian, dapat mengulang ujian sampai batas nilai minimal Lulus
  7. Bagi peserta ujian yang dinyatakan LULUS, Sertifikat akan bisa di unduh di akun LMS masing-masing dan SKP akan tersinkron di akun masing-masing.
  8. Karena sistem di LMS mensyaratkan jika belum menyelesaikan pembelajaran maka tidak bisa mengikuti pembelajaran lain, maka sebaiknya Bapak/ Ibu menyelesaikan pembelajaran dengan segera. Semakin cepat peserta mendaftar dan menyelesaikan maka pembelajaran bisa semakin cepat selesai dan bisa mengikuti pembelajaran lain.
  • Selengkapnya Simak Video Diskusi dibawah

Icon-pengantar K. Narahubung

Candra, MPH | 081337336736

Email: candra.chpm@gmail.com

Icon-pengantar References

  1. Bailey C, Blake C, Schriver M, Cubaka VK, Thomas T, Martin Hilber A. A systematic review of supportive supervision as a strategy to improve primary healthcare services in Sub-Saharan Africa. Int J Gynaecol Obstet. 2016;132: 117–125.
  2. Bosongo S, Belrhiti Z, Ekofo J, Kabanga C, Chenge F, Criel B, et al. How capacity building of district health managers has been designed, delivered and evaluated in sub-Saharan Africa: a scoping review and best fit framework analysis. BMJ Open. 2023;13: e071344.
  3. De Savigny, D., & Adam, T. (Eds.). (2009). Systems thinking for health systems strengthening. World Health Organization.
  4. Green, A. (2007). An introduction to health planning for developing health systems. Oxford university press.
  5. Hayes H, Parchman ML, Howard R. A logic model framework for evaluation and planning in a primary care practice-based research network (PBRN). J Am Board Fam Med. 2011;24: 576–582.
  6. Hoeijmakers M, De Leeuw E, Kenis P, De Vries NK. Local health policy development processes in the Netherlands: an expanded toolbox for health promotion. Health Promot Int. 2007;22: 112–121.
  7. Longest Jr, B. B. (2004). Managing health programs and projects (Vol. 5). John Wiley & Sons.
  8. Longest Jr, B. B. (2014). Health Program Management: from development through evaluation. John Wiley & Sons.
  9. Organization WH, Others. Everybody’s business--strengthening health systems to improve health outcomes: WHO's framework for action. 2007. Available: https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/43918/9789241596077_eng.pdf
  • Continue Reading

Reportase Kegiatan

Reportase: Pendampingan Manajemen Pengendalian Diabetes Melitus di Provinsi Kalimantan Timur

23 October 2024 11:55 am

Reportase: Pendampingan Manajemen Pengendalian Diabetes Melitus di Provinsi Kalimantan Timur...

Reportase Identifikasi Masalah & Rencana Tindak Lanjut Hasil Survey Pengendalian DM di Kabupaten Mahakam Ulu dan Kota Balikpapan

09 September 2024 9:37 am

Reportase Identifikasi Masalah & Rencana Tindak Lanjut Hasil Survey Pengendalian...

Reportase Identifikasi Masalah & Rencana Tindak Lanjut Hasil Survey Pengendalian Diabetes Melitus di Kabupaten Paser dan Kota Samarinda

09 September 2024 9:32 am

Reportase Identifikasi Masalah & Rencana Tindak Lanjut Hasil Survey Pengendalian...

Reportase Pertemuan Asesmen Implementasi Program DM di Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur

09 September 2024 8:59 am

Reportase Pertemuan Asesmen Implementasi Program DM di Kabupaten Kutai Timur...

Reportase Identifikasi Permasalahan Diabetes Melitus di Kabupaten Berau dan Kabupaten Penajem Paser Utara

15 August 2024 12:06 pm

Reportase Pertemuan Kalimantan Timur Identifikasi Permasalahan Diabetes Melitus di Kabupaten...

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur
Jl. A. Wahab Syahranie No.16, Gn. Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75124
Telp. : (0541) – 743235
Fax. : xxxxxxxxx
E-mail : xxxxxxxxx
Instagram: @dinkes.provkaltim/
Kritik dan saran: 0813xxxxxxxxx (chat only)